Sebuah Petandingan Bola Yang Tak Biasa, Semua Pemain Tidak Mengenakan Sehelai Kain

Jakarta - Ada hal tak biasa dalam sebuah pertandingan sepak bola di Jeman di mana seluruh pemainnya bermain tanpa busana atau telanjang. Hal ini ternyata bentuk protes terhadap gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.

Mengutip laporan RT, artis dan pembuat film asal Jerman, Gerrit Starczewski menjadi sorotan sejak timnya, Pottoriginale Allstars, menghadapi Nacktionalmannschaft, dalam sebuah pertandingan telanjang di Duisburg, Jerman.

Para penggawa Pottoriginale Allstars tak malu saat bermain tanpa mengenakan sehelai kain, hanya sepatu dan kaus kaki. Mereka juga berpose sebelum pertandingan dengan tulisan 'Boikot Qatar 22' yang tertulis di punggung mereka.

"Proyek ini benar-benar berjuang untuk setiap inci dan banyak tuntutan hukum , kami menuntut segalanya!" tulis Pottoriginale di akun Instagram mereka. Mereka juga menentang Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) serta pihak penyelenggara Piala Dunia 2022 di Qatar.

Selain itu, mereka juga melakukan protes terhadap tindakan body shaming.
"Kami ingin mengambil sikap melawan DFB , Piala Dunia 2022 di Qatar, dan melawan tindakan body shaming. Banyak pers yang telah meliput dan melaporkan pertandingan ini,"tulis mereka.

"Terima kasih atas begitu banyak komitmen, cinta, dan dukungan dari semua orang. Hari ini meninggalkan kenangan, untuk selamanya,"tambahnya. Dilaporkan sekitar 300 orang telah menyaksikan langsung pertandingan tersebut. Lebih lanjut, Pottoriginale Allstars akan merencanakan pertandingan serupa di lain waktu.

"Kami akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memproses pengalaman dan kemudian kami akan mulai merencanakan pertandingan lain. Kami memikirkan tanggal 9 Oktober,"tutup unggahan tersebut.

Selain aksi ini, sebelumnya para pesepak bola Norwegia dan Jerman juga sempat mengenakan kaus khusus untuk menunjukkan keprihatinan mereka atas kematian sekitar 6.500 pekerja di lokasi konstruksi menjelang turnamen empat tahunan tersebut.

Mengutip laporan The Guardian, lebih dari 6.500 pekerja di Qatar telah meninggal sejak pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022 dimulai pada 2010. Para pekerja tersebut mayoritas berasal dari negara-negara di Asia Selatan, seperti India, Sri Lanka, Nepal, dan Bangladesh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Witan Sulaeman Akan Bergabung di Liga Slowakia FK Senica Bersama Dengan Egy Maulana

Mengetahui Jumlah Wasit Dalam Permainan Tenis Meja, Berikut Selengkapnya

Gaji Egy Maulana Vikri Masih Belum di Penuhi Selama 3 Bulan Oleh Pihak Klub FK Senica